Berikut adalah beberapa kutipan dari para legenda dunia non muslim -walau tak masuk Islam karena hidayah itu ditangan Allah SWT semata- yang dengan jujur mengagumi kehebatan Nabi Muhammad SAW, semoga menambah ta'dzim dan takrim kita kepada Kekasih Kita Nabi Muhammad SAW.
Will Durant (1885) filosof dan ahli sejarah asal amerika: Jika kita harus menilai keagungan seorang dari pengaruhnya terhadap manusia, maka saya harus katakan bahwa Muhammad adalah orang yang paling agung di sepanjang sejarah!
De Lamartine (1790) penyair dan tokoh politik prancis: Muhammad adalah seorang filosof, pembicara yang handal, pembuat undang-undang, dan pejuang yang mengalahkan hawa nafsu. Dengan melihat ciri-ciri keistimewaan manusia, saya ingin bertanya, adakah sosok yang lebih agung dari Muhammad ? Leo Tosltoy (1828) filosof dan penulis terkemuka Rusia: Syariat Muhammad akan menjadi unggul di dunia karena keselarasannya dengan akal dan kebijakan. Benjamin Bosworth Smith (1784) seorang Bishop Rektor dan Editor, dalam bukunya Mohammad and Mohammadanism London, 1874, hal 92: Muhammad adalah Kaisar dan Paus dalam satu pribadi. Namun dia seorang paus tanpa penaubatan dan Kaisar tanpa pasukan, tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, dan tanpa penghasilan yang ditentukan. Jika seorang manusia ada yang berhak menyatakan bahwa dirinya memimpin berdasarkan kebenaran langit maka Muhammadlah yang paling berhak, karena dia telah mendapatkan kekuasaan tanpa segala macam penopang instrument dan atributnya (Harta tahta senjata pasukan dsb). William Montgomery Watt (14 March 1909 – 24 October 2006) seorang Profesor non muslim yang ahli sejarah Islam dan bahasa arab mengajar di Universitas Edinburgh, dalam bukunya yang terbit tahun 1953 berjudul Mohammad at Mecca hal 52: Kesiapan Muhammad dalam menghadapi rintangan atas kepercayaannya dan ketinggian moral orang-orang yang beriman dan menjadikannya sebagai pemimpin serta keagungan keberhasilannya- semua itu bagi yang memperdebatkan dan mengasumsikan bahwa dia berpura-pura jadi nabi akan malah mendapatkan masalah ketibang solusi. Lagipula tiada figur agung sepanjang sejarah yang begitu kurang dihargai di dunia barat sebagaimana Muhammad. MAHATMA GANDHI, (1869) dalamYoung India: “Saya ingin mengetahui sosok terbaik yang tanpa ragu telah tertanam dalam hati jutaan manusia, (adalah dia Muhammad). saya yakin bahwa Islam jaya di masa itu bukanlah karena pedang melainkan sosok sederhana dan rendah hati sang Nabi yang selalu menepati janji dan begitu berdedikasi pada sahabat dan pengikutnya, keberaniannya dan keyakinan penuhnya terhadap Tuhan dan misinya. Sungguh itulah yang meruntuhkan segala halangan dan mengundang pengikutnya, bukanlah pedang. Setelah saya selesai membaca jilid kedua dari sejarah sang Nabi, saya sangat sedih tiada kelanjutan karena masih ingin terus membaca kehidupannya yang luar biasa.” George Bernard Shaw (lahir 1856) pemenang nobel literatur abad itu berkata: Semestinya dia (Muhammad) dipanggil ‘penyelamat kemanusiaan’. Saya yakin bahwa jika seorang sepertinya menduduki puncak kepemimpinan dunia modern ini, maka dia akan berhasil menyelesaikan segala masalah sampai mampu mendatangkan perdamaian dan kebahagiaan yang selama ini diharapkan. Katanya juga; Nabi ini telah memberi makna baru bagi agama. Bukan sekedar definisi tetapi juga dimensi. Baginya agama bukan hanya aturan dogma dan doktrin ataupun ritual dan perayaan saja. Baginya agama adalah konsep hidup yang jauh lebih komprehensif. Baginya agama adalah tata cara dan gaya hidup. Ideologi yang mampu menembus ruang dan waktu dan pergerakan yang selalu siap mengisi kebutuhan dasar manusia untuk selamanya. Jauh hari sebelum memasuki jenjang kenabian dia sudah menemukan masyarakat yang siap dilayaninya. Sebagaimana dia selalu membantu faqir miskin dan musafir. Dia diberi julukan al-Amiin (yang terpercaya) oleh kawan dan lawan. (dalam riset saya mengenai Muhammad) saya menemukan bahwa bahkan orang-orang arab yang belum siap masuk islam masih tetap suka menitipkan barang-barang berharganya pada Muhammad. Dia memberikan kemudahan bagi mereka yang kesusahan, mengembalikan hak mereka yang tidak diberikan hak, mengasuh anak yatim dan melindungi yang lemah dan yang teraniaya. Dia memberi wanita hak dan tempat yang selayaknya dalam masyarakat, meninggikan derajat mereka dari yang sebelumnya diperlakukan hanya seperti barang, serta membuat mereka terhormat bahkan bagi diri mereka sendiri. Hingga masa itu adalah pertama kalinya mereka diberikan hak berpendidikan, hak memiliki, hak mewariskan, hak sembahyang dan bahkan hak dalam berekspresi , memilih, dan berpendapat . Sungguh sejarah manusia gagal memberikan kehormatan pada wanita selayaknya sebagaimana yang Muhammad berikan terhadap mereka. “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik dalam memperlakukan istrinya.” Perkataannya tersebut selalu akan menjadi pengingat lelaki kasar yang suka membelokkan makna ayat-ayat Qur’an demi kepentingan hasrat mereka. Muhammad adalah guru agama, pembaru sosial, panutan moral, symbol organisasi, teman yang setia, pendamping yang nyaman, suami sejati, dan ayah yang mencintai. Semua itu menyatu dalam dirinya. Sedang perkataannya abadi selalu berkilau dan menyala. Tidaklah berlebihan kata Bernard. Padahal ia seorang non muslim namun fitrahnya tetap dapat merasa bahwa sabda Rasul adalah abadi dan selalu menyala. Saya jadi teringatAnne Marie Schimmel seorang Professor asal Jerman (1922 – 2003) yang sangat terpandang dan menjadi jembatan Ilmu dan budaya Islam di barat. Dalam kata pengantar bukunya tahun 1997 yang berjudul Dreams of the Caliph dia berkata; “Waktu saya berusia tujuh tahun, saat membaca buku anak-anak, saya mendapati suatu kata-kata yang berbunyi ‘Manusia sedang tidur dan mereka akan bangun setelah mati’Sepuluh tahun kemudian saya baru mengetahui bahwa ternyata kata-kata itu berasal dari Nabi Muhammad. kata-kata tersebut memberi pengaruh yang begitu dalam pada diri saya sehingga saya selalu bertanya-tanya apakah benar bahwa kehidupan dunia ini hanya seperti mimpi..? dan seperti apakah kehidupan setelah manusia terbangunkan dari mimpi ini.. ? ” Mungkin juga tidak berlebihan jika saya ingin mengatakan bahwa sabda Nabi Muhammad tersebut dan lainnya yang ditemukan seorang Annemarie semenjak masa mudanya, mempunyai andil yang sebegitu dahsyat sampai ia tertarik memenuhi hidupnya dengan mempelajari ilmu Islam bahkan mendalami pelajaran irfani sufistik dan filsafat yang sebegitu pelik dan mendalam. Dia juga sampai bisa menguasai bahasa Arab, Urdu, Parsi, Sindh dan Turki. Menjadi guru besar di timur dan di barat. Karya-karyanya seperti Calligraphy and Islamic culture, The Mystery of Numbers, an Introduction to Islam, Islamic literature, dan banyak lagi lainnya termasuk yang menyelami puisi-puisi islami beserta para sufi dan penyair Islam termasyhur seperti maulawi Rumi, Iqbal, dan Nasir Khusraw. Buku-bukunya pun menjadi bahan pelajaran dan rujukan para ilmuwan yang ingin mengenal Islam dan budaya seni timur. Tentu tidak lupa karyanya di tahun 1985 tentang sosok yang paling memberi pengaruh besar terhadap dirinya hingga dia menyelam ke dalam samudra ilmu-ilmu islam, buku yang dia beri judul seakan sengaja diambil dari kalimat syahadat bagian kedua And Muhammad is His Messenger sekitar hampir 400 halaman yang tentu sebegitu banyak mengandung pernyataan dan analisanya yang diselimuti kekaguman terhadap Sang utusan Allah. Bahkan ketika dia mendapatkan penghargaan tinggi medali perdamaian tahun 1995 di Jerman dia memulai sambutannya dengan menyebut ayat kalimatun Tayyibah ka syajaratin tayyibah.., (kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertanam namun cabangnya sampai langit) yah seperti itulah pengaruh kalimat kebenaran murni dari sabda Nabi. Tidak lupa juga saat diinterview Televisi di bulan May 1995 dia pernah dengan berani membela rasa sakit umat Islam terhadap Salman Rushdie dan bisa memahami mengapa Imam Khomeini sebagai pemimpin revolusi Islam Iran secara resmi mengeluarkan fatwa hukuman mati terhadapnya. Dikarenakan itu banyak sekali penulis, orientalis, dan akademisi barat yang memprotes supaya Annemarie tidak mendapat penghargaan tersebut karena tiada pernyataannya secara lisan ataupun tulisan yang memuat kritikan keras terhadap Islam ataupun negara seperti Iran, namun President Roman Herzog tidak merubah keputusan karena Annemarie memang benar-benar layak untuk mendapat penghargaan. Thomas Carlyle (1795) penulis dan sejarawan terkenal asal Scotland dalam bukunya Heroes and Heroworship: “Bagaimana bisa seorang dengan pengaruh dirinya sendiri dapat mengubah suku-suku yang bermusuhan dan badui-badui perantauan menjadi masyarakat yang paling terpelajar dan terkuat dalam kurun waktu dua dekade (20 tahun) saja.” ‘Kesetaraan’, ‘persaudaraan’, dan ‘kebebasan’ adalah istilah-istilah menarik yang menjadi pengaruh lahirnya revolusi Perancis, namun sosok yang sebenarnya layak mendapat penghargaan untuk semua itu adalah bapak Revolusi sosial yaitu Muhammad yang telah membebaskan manusia dari perbudakan dan agama takhayul. Dialah sosok pertama yang mendeklarasikan kesetaraan dan persaudaraan sesama manusia.” Bukan hanya fokus dalam mengajar agama namun juga pada prakteknya. Sahabat istimewanya ada yang bekas budak hitam bernama Bilal, dan ada Letnan kepercayaannya seorang asal Iran bernama Salman, masing-masing datang dari bangsa, budaya dan bahasa yang berbeda namun di hadapan gurunya mereka semua adalah sahabat yang setara satu sama lainnya. Warna dan negara bukanlah penghalang di jalan revolusi Muhammad dalam membina persaudaraan. Nabi revolusioner ini adalah yang pertama menghilangkan kelas dan kasta dalam membina masyarakat yang setara dalam persaudaraan. Dia tidak membedakan manusia menurut kelas ataupun warna sebagaimana dia tidak melihat sungai dan gunung sebagai pembeda manusia. Dia adalah yang untuk pertama kalianya memberikan konsep manusia yang bersatu, yaitu keluarga manusia anak-anak Adam. Dan al-Qur’an pun tegas menyebut hal itu, “Wahai manusia, Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki dan wanita.” (49:13). Muhammad mempercayai kemuliaan manusia bukan dari kepemilikan atau tahtanya, dan bukan dari bangsa atau negaranya. Dalam ceramahnya di masa akhir hidupnya dia berkata, “ Tiada keistimewaan bagi arab atas selainnya, ataupun non arab atas arab, ataupun bagi yang putih atas yang hitam, dan yang hitam atas yang putih, keistimewaannya ada pada ketakwaannya kepada Allah.” jadi hanya kebenaranlah yang menjadi dasar menghukum seseorang dan bukan tempat atau keturunan. Sungguh dia telah memberikan dunia tolok ukur baru dalam menilai mana benar dan salah, mana baik dan buruk. “Bukanlah kemulian Anda mengarah ke timur atau ke barat” kata Qur’aan, namun berlaku baik dan hidup dengan kebenaran itulah yang menghasilkan kwalitas kemuliaan, cinta, rahmat, keadilan, kehormatan, dan kesucian. Dalam bidang Ekonomi, utusan Tuhan ini telah datang dengan konsep surgawi untuk aturan economi dunia baru! Suatu aturan yang mengharamkan monopoli dan penimbunan sehingga kekayaan tidak terfokus pada segelintir saja. Semua sumber daya dan penghasilan dapat dinikmati oleh setiap orang tanpa tabzir. Merealisasikan sistem perbankan tanpa bunga di mana saling berbagi menjadi natural formatnya, dan tiada pihak yang harus dirugikan menjadi dasar prinsipnya. Dalam aturan ekonomi Muhammad perdagangan pribadi dibolehkan saja tetapi maslahat dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Kehebatan Pemikiran Muhammad untuk kesejahteraan sosial termasuk dalam bidang ekonomi bermuara pada keluasan aturan keadilan dan persaman yang mana setelahnya tiada usaha pemimpin individual atau sosialis atau komunis yang bahkan dapat mendekatinya. Penekanan Muhammad dalam memimpin ‘kesinambungan hidup’ ditekankan pada setiap anggota masyarakat supaya dapat menjadi pelindung satu sama lain. Dalam masyarakat Muhammad, minoritas non muslim dipanggil ‘dzimmi’ yaitu ‘orang-orang ahlul kitab yang dilindungi oleh Allah dan Nabi-Nya’ yang mana haknya harus digaransikan oleh negara dan masyarakat, sebagaimana sang nabi berulang kali memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak berbuat salah terhadap mereka. Begitulah masyarakat Islam dimana minoritas bukan hanya mendapatkan perilaku adil tetapi lebih. Dalam bidang politik Muhammad telah menghadirkan revolusi yang mengguncangkan dunia. Sebagaimana dalam perubahan sejarah manusia kita susah mendapatkan sosok selainnya yang begitu bersungguh menekankan pendidikan. Sebagai ketua negara Islam pertama dia telah mewajibkan pendidikan untuk semua baik pria maupun wanita. Dia telah deklarasikan kewajiban itu langsung semenjak berdiri daulatnya di kota Madinah. Kemudian di tahun kedua pasal UUD itu dilaksanakan bahkan dengan pengawasan aparat negara yang sedang berkembang itu. Sementara di saat yang sama dia juga memberi peringatan kepada masyarakatnya untuk menjauhi pengetahuan yang tidak berguna. Yakni seperti realis yang meminta masyarakatnya untuk membedakan yang inti dari yang tidak, atau yang nyata dari bayangan. Dia meminta kita untuk mengambil hikmah dari mana saja bahkan memberi nasihat bahwa pengetahuan adalah harta yang hilang dan hendaknya setiap orang yang beriman mencari dari sumber-sumbernya. Kontribusi lainnya adalah bahwa sang Nabi tidak menutup dirinya di tempat yang tinggi sehingga sehingga dia tidak dapat diraih oleh orang-orang. Dia selalu menyatakan bahwa dirinya adalah manusia “seperti kalian”. Sungguh manusia utusan ini datang dari manusia yang baik-baik sepanjang masa semua orang dari manca negara memberi kesaksian akan hal itu. Iya dia adalah manusia. Manusia di tengah manusia, pemimpin manusia, pewaris manusia, panutan manusia dan contoh untuk semua dan selamanya! Saya mencintai Muhammad karena wataknya yang sejati tidak berpura-pura dan berbicara dengan kejujuran yang nyata sebagaimana suratnya kepada Kaisar Roma dan Kisra Persia mengajak mereka untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan demi kehidupan dunia dan akhirat.
De Lamartine (1790) penyair dan tokoh politik prancis: Muhammad adalah seorang filosof, pembicara yang handal, pembuat undang-undang, dan pejuang yang mengalahkan hawa nafsu. Dengan melihat ciri-ciri keistimewaan manusia, saya ingin bertanya, adakah sosok yang lebih agung dari Muhammad ? Leo Tosltoy (1828) filosof dan penulis terkemuka Rusia: Syariat Muhammad akan menjadi unggul di dunia karena keselarasannya dengan akal dan kebijakan. Benjamin Bosworth Smith (1784) seorang Bishop Rektor dan Editor, dalam bukunya Mohammad and Mohammadanism London, 1874, hal 92: Muhammad adalah Kaisar dan Paus dalam satu pribadi. Namun dia seorang paus tanpa penaubatan dan Kaisar tanpa pasukan, tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, dan tanpa penghasilan yang ditentukan. Jika seorang manusia ada yang berhak menyatakan bahwa dirinya memimpin berdasarkan kebenaran langit maka Muhammadlah yang paling berhak, karena dia telah mendapatkan kekuasaan tanpa segala macam penopang instrument dan atributnya (Harta tahta senjata pasukan dsb). William Montgomery Watt (14 March 1909 – 24 October 2006) seorang Profesor non muslim yang ahli sejarah Islam dan bahasa arab mengajar di Universitas Edinburgh, dalam bukunya yang terbit tahun 1953 berjudul Mohammad at Mecca hal 52: Kesiapan Muhammad dalam menghadapi rintangan atas kepercayaannya dan ketinggian moral orang-orang yang beriman dan menjadikannya sebagai pemimpin serta keagungan keberhasilannya- semua itu bagi yang memperdebatkan dan mengasumsikan bahwa dia berpura-pura jadi nabi akan malah mendapatkan masalah ketibang solusi. Lagipula tiada figur agung sepanjang sejarah yang begitu kurang dihargai di dunia barat sebagaimana Muhammad. MAHATMA GANDHI, (1869) dalamYoung India: “Saya ingin mengetahui sosok terbaik yang tanpa ragu telah tertanam dalam hati jutaan manusia, (adalah dia Muhammad). saya yakin bahwa Islam jaya di masa itu bukanlah karena pedang melainkan sosok sederhana dan rendah hati sang Nabi yang selalu menepati janji dan begitu berdedikasi pada sahabat dan pengikutnya, keberaniannya dan keyakinan penuhnya terhadap Tuhan dan misinya. Sungguh itulah yang meruntuhkan segala halangan dan mengundang pengikutnya, bukanlah pedang. Setelah saya selesai membaca jilid kedua dari sejarah sang Nabi, saya sangat sedih tiada kelanjutan karena masih ingin terus membaca kehidupannya yang luar biasa.” George Bernard Shaw (lahir 1856) pemenang nobel literatur abad itu berkata: Semestinya dia (Muhammad) dipanggil ‘penyelamat kemanusiaan’. Saya yakin bahwa jika seorang sepertinya menduduki puncak kepemimpinan dunia modern ini, maka dia akan berhasil menyelesaikan segala masalah sampai mampu mendatangkan perdamaian dan kebahagiaan yang selama ini diharapkan. Katanya juga; Nabi ini telah memberi makna baru bagi agama. Bukan sekedar definisi tetapi juga dimensi. Baginya agama bukan hanya aturan dogma dan doktrin ataupun ritual dan perayaan saja. Baginya agama adalah konsep hidup yang jauh lebih komprehensif. Baginya agama adalah tata cara dan gaya hidup. Ideologi yang mampu menembus ruang dan waktu dan pergerakan yang selalu siap mengisi kebutuhan dasar manusia untuk selamanya. Jauh hari sebelum memasuki jenjang kenabian dia sudah menemukan masyarakat yang siap dilayaninya. Sebagaimana dia selalu membantu faqir miskin dan musafir. Dia diberi julukan al-Amiin (yang terpercaya) oleh kawan dan lawan. (dalam riset saya mengenai Muhammad) saya menemukan bahwa bahkan orang-orang arab yang belum siap masuk islam masih tetap suka menitipkan barang-barang berharganya pada Muhammad. Dia memberikan kemudahan bagi mereka yang kesusahan, mengembalikan hak mereka yang tidak diberikan hak, mengasuh anak yatim dan melindungi yang lemah dan yang teraniaya. Dia memberi wanita hak dan tempat yang selayaknya dalam masyarakat, meninggikan derajat mereka dari yang sebelumnya diperlakukan hanya seperti barang, serta membuat mereka terhormat bahkan bagi diri mereka sendiri. Hingga masa itu adalah pertama kalinya mereka diberikan hak berpendidikan, hak memiliki, hak mewariskan, hak sembahyang dan bahkan hak dalam berekspresi , memilih, dan berpendapat . Sungguh sejarah manusia gagal memberikan kehormatan pada wanita selayaknya sebagaimana yang Muhammad berikan terhadap mereka. “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik dalam memperlakukan istrinya.” Perkataannya tersebut selalu akan menjadi pengingat lelaki kasar yang suka membelokkan makna ayat-ayat Qur’an demi kepentingan hasrat mereka. Muhammad adalah guru agama, pembaru sosial, panutan moral, symbol organisasi, teman yang setia, pendamping yang nyaman, suami sejati, dan ayah yang mencintai. Semua itu menyatu dalam dirinya. Sedang perkataannya abadi selalu berkilau dan menyala. Tidaklah berlebihan kata Bernard. Padahal ia seorang non muslim namun fitrahnya tetap dapat merasa bahwa sabda Rasul adalah abadi dan selalu menyala. Saya jadi teringatAnne Marie Schimmel seorang Professor asal Jerman (1922 – 2003) yang sangat terpandang dan menjadi jembatan Ilmu dan budaya Islam di barat. Dalam kata pengantar bukunya tahun 1997 yang berjudul Dreams of the Caliph dia berkata; “Waktu saya berusia tujuh tahun, saat membaca buku anak-anak, saya mendapati suatu kata-kata yang berbunyi ‘Manusia sedang tidur dan mereka akan bangun setelah mati’Sepuluh tahun kemudian saya baru mengetahui bahwa ternyata kata-kata itu berasal dari Nabi Muhammad. kata-kata tersebut memberi pengaruh yang begitu dalam pada diri saya sehingga saya selalu bertanya-tanya apakah benar bahwa kehidupan dunia ini hanya seperti mimpi..? dan seperti apakah kehidupan setelah manusia terbangunkan dari mimpi ini.. ? ” Mungkin juga tidak berlebihan jika saya ingin mengatakan bahwa sabda Nabi Muhammad tersebut dan lainnya yang ditemukan seorang Annemarie semenjak masa mudanya, mempunyai andil yang sebegitu dahsyat sampai ia tertarik memenuhi hidupnya dengan mempelajari ilmu Islam bahkan mendalami pelajaran irfani sufistik dan filsafat yang sebegitu pelik dan mendalam. Dia juga sampai bisa menguasai bahasa Arab, Urdu, Parsi, Sindh dan Turki. Menjadi guru besar di timur dan di barat. Karya-karyanya seperti Calligraphy and Islamic culture, The Mystery of Numbers, an Introduction to Islam, Islamic literature, dan banyak lagi lainnya termasuk yang menyelami puisi-puisi islami beserta para sufi dan penyair Islam termasyhur seperti maulawi Rumi, Iqbal, dan Nasir Khusraw. Buku-bukunya pun menjadi bahan pelajaran dan rujukan para ilmuwan yang ingin mengenal Islam dan budaya seni timur. Tentu tidak lupa karyanya di tahun 1985 tentang sosok yang paling memberi pengaruh besar terhadap dirinya hingga dia menyelam ke dalam samudra ilmu-ilmu islam, buku yang dia beri judul seakan sengaja diambil dari kalimat syahadat bagian kedua And Muhammad is His Messenger sekitar hampir 400 halaman yang tentu sebegitu banyak mengandung pernyataan dan analisanya yang diselimuti kekaguman terhadap Sang utusan Allah. Bahkan ketika dia mendapatkan penghargaan tinggi medali perdamaian tahun 1995 di Jerman dia memulai sambutannya dengan menyebut ayat kalimatun Tayyibah ka syajaratin tayyibah.., (kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertanam namun cabangnya sampai langit) yah seperti itulah pengaruh kalimat kebenaran murni dari sabda Nabi. Tidak lupa juga saat diinterview Televisi di bulan May 1995 dia pernah dengan berani membela rasa sakit umat Islam terhadap Salman Rushdie dan bisa memahami mengapa Imam Khomeini sebagai pemimpin revolusi Islam Iran secara resmi mengeluarkan fatwa hukuman mati terhadapnya. Dikarenakan itu banyak sekali penulis, orientalis, dan akademisi barat yang memprotes supaya Annemarie tidak mendapat penghargaan tersebut karena tiada pernyataannya secara lisan ataupun tulisan yang memuat kritikan keras terhadap Islam ataupun negara seperti Iran, namun President Roman Herzog tidak merubah keputusan karena Annemarie memang benar-benar layak untuk mendapat penghargaan. Thomas Carlyle (1795) penulis dan sejarawan terkenal asal Scotland dalam bukunya Heroes and Heroworship: “Bagaimana bisa seorang dengan pengaruh dirinya sendiri dapat mengubah suku-suku yang bermusuhan dan badui-badui perantauan menjadi masyarakat yang paling terpelajar dan terkuat dalam kurun waktu dua dekade (20 tahun) saja.” ‘Kesetaraan’, ‘persaudaraan’, dan ‘kebebasan’ adalah istilah-istilah menarik yang menjadi pengaruh lahirnya revolusi Perancis, namun sosok yang sebenarnya layak mendapat penghargaan untuk semua itu adalah bapak Revolusi sosial yaitu Muhammad yang telah membebaskan manusia dari perbudakan dan agama takhayul. Dialah sosok pertama yang mendeklarasikan kesetaraan dan persaudaraan sesama manusia.” Bukan hanya fokus dalam mengajar agama namun juga pada prakteknya. Sahabat istimewanya ada yang bekas budak hitam bernama Bilal, dan ada Letnan kepercayaannya seorang asal Iran bernama Salman, masing-masing datang dari bangsa, budaya dan bahasa yang berbeda namun di hadapan gurunya mereka semua adalah sahabat yang setara satu sama lainnya. Warna dan negara bukanlah penghalang di jalan revolusi Muhammad dalam membina persaudaraan. Nabi revolusioner ini adalah yang pertama menghilangkan kelas dan kasta dalam membina masyarakat yang setara dalam persaudaraan. Dia tidak membedakan manusia menurut kelas ataupun warna sebagaimana dia tidak melihat sungai dan gunung sebagai pembeda manusia. Dia adalah yang untuk pertama kalianya memberikan konsep manusia yang bersatu, yaitu keluarga manusia anak-anak Adam. Dan al-Qur’an pun tegas menyebut hal itu, “Wahai manusia, Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki dan wanita.” (49:13). Muhammad mempercayai kemuliaan manusia bukan dari kepemilikan atau tahtanya, dan bukan dari bangsa atau negaranya. Dalam ceramahnya di masa akhir hidupnya dia berkata, “ Tiada keistimewaan bagi arab atas selainnya, ataupun non arab atas arab, ataupun bagi yang putih atas yang hitam, dan yang hitam atas yang putih, keistimewaannya ada pada ketakwaannya kepada Allah.” jadi hanya kebenaranlah yang menjadi dasar menghukum seseorang dan bukan tempat atau keturunan. Sungguh dia telah memberikan dunia tolok ukur baru dalam menilai mana benar dan salah, mana baik dan buruk. “Bukanlah kemulian Anda mengarah ke timur atau ke barat” kata Qur’aan, namun berlaku baik dan hidup dengan kebenaran itulah yang menghasilkan kwalitas kemuliaan, cinta, rahmat, keadilan, kehormatan, dan kesucian. Dalam bidang Ekonomi, utusan Tuhan ini telah datang dengan konsep surgawi untuk aturan economi dunia baru! Suatu aturan yang mengharamkan monopoli dan penimbunan sehingga kekayaan tidak terfokus pada segelintir saja. Semua sumber daya dan penghasilan dapat dinikmati oleh setiap orang tanpa tabzir. Merealisasikan sistem perbankan tanpa bunga di mana saling berbagi menjadi natural formatnya, dan tiada pihak yang harus dirugikan menjadi dasar prinsipnya. Dalam aturan ekonomi Muhammad perdagangan pribadi dibolehkan saja tetapi maslahat dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Kehebatan Pemikiran Muhammad untuk kesejahteraan sosial termasuk dalam bidang ekonomi bermuara pada keluasan aturan keadilan dan persaman yang mana setelahnya tiada usaha pemimpin individual atau sosialis atau komunis yang bahkan dapat mendekatinya. Penekanan Muhammad dalam memimpin ‘kesinambungan hidup’ ditekankan pada setiap anggota masyarakat supaya dapat menjadi pelindung satu sama lain. Dalam masyarakat Muhammad, minoritas non muslim dipanggil ‘dzimmi’ yaitu ‘orang-orang ahlul kitab yang dilindungi oleh Allah dan Nabi-Nya’ yang mana haknya harus digaransikan oleh negara dan masyarakat, sebagaimana sang nabi berulang kali memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak berbuat salah terhadap mereka. Begitulah masyarakat Islam dimana minoritas bukan hanya mendapatkan perilaku adil tetapi lebih. Dalam bidang politik Muhammad telah menghadirkan revolusi yang mengguncangkan dunia. Sebagaimana dalam perubahan sejarah manusia kita susah mendapatkan sosok selainnya yang begitu bersungguh menekankan pendidikan. Sebagai ketua negara Islam pertama dia telah mewajibkan pendidikan untuk semua baik pria maupun wanita. Dia telah deklarasikan kewajiban itu langsung semenjak berdiri daulatnya di kota Madinah. Kemudian di tahun kedua pasal UUD itu dilaksanakan bahkan dengan pengawasan aparat negara yang sedang berkembang itu. Sementara di saat yang sama dia juga memberi peringatan kepada masyarakatnya untuk menjauhi pengetahuan yang tidak berguna. Yakni seperti realis yang meminta masyarakatnya untuk membedakan yang inti dari yang tidak, atau yang nyata dari bayangan. Dia meminta kita untuk mengambil hikmah dari mana saja bahkan memberi nasihat bahwa pengetahuan adalah harta yang hilang dan hendaknya setiap orang yang beriman mencari dari sumber-sumbernya. Kontribusi lainnya adalah bahwa sang Nabi tidak menutup dirinya di tempat yang tinggi sehingga sehingga dia tidak dapat diraih oleh orang-orang. Dia selalu menyatakan bahwa dirinya adalah manusia “seperti kalian”. Sungguh manusia utusan ini datang dari manusia yang baik-baik sepanjang masa semua orang dari manca negara memberi kesaksian akan hal itu. Iya dia adalah manusia. Manusia di tengah manusia, pemimpin manusia, pewaris manusia, panutan manusia dan contoh untuk semua dan selamanya! Saya mencintai Muhammad karena wataknya yang sejati tidak berpura-pura dan berbicara dengan kejujuran yang nyata sebagaimana suratnya kepada Kaisar Roma dan Kisra Persia mengajak mereka untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan demi kehidupan dunia dan akhirat.