This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, 19 February 2015

Muhammad di mata legendaris non muslim dunia

Berikut adalah beberapa kutipan dari para legenda dunia non muslim -walau tak masuk Islam karena hidayah itu ditangan Allah SWT semata- yang dengan jujur mengagumi kehebatan Nabi Muhammad SAW, semoga menambah ta'dzim dan takrim kita kepada Kekasih Kita Nabi Muhammad SAW. Will Durant (1885) filosof dan ahli sejarah asal amerika: Jika kita harus menilai keagungan seorang dari pengaruhnya terhadap manusia, maka saya harus katakan bahwa Muhammad adalah orang yang paling agung di sepanjang sejarah!

De Lamartine (1790) penyair dan tokoh politik prancis: Muhammad adalah seorang filosof, pembicara yang handal, pembuat undang-undang, dan pejuang yang mengalahkan hawa nafsu. Dengan melihat ciri-ciri keistimewaan manusia, saya ingin bertanya, adakah sosok yang lebih agung dari Muhammad ? Leo Tosltoy (1828) filosof dan penulis terkemuka Rusia: Syariat Muhammad akan menjadi unggul di dunia karena keselarasannya dengan akal dan kebijakan. Benjamin Bosworth Smith (1784) seorang Bishop Rektor dan Editor, dalam bukunya Mohammad and Mohammadanism  London, 1874, hal 92:  Muhammad adalah Kaisar dan Paus dalam satu pribadi. Namun dia seorang paus tanpa penaubatan dan Kaisar tanpa pasukan, tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, dan tanpa penghasilan yang ditentukan. Jika seorang manusia ada yang berhak menyatakan bahwa dirinya memimpin berdasarkan kebenaran langit maka Muhammadlah yang paling berhak, karena dia telah mendapatkan kekuasaan tanpa segala macam penopang instrument dan atributnya (Harta tahta senjata pasukan dsb). William Montgomery Watt (14 March 1909 – 24 October 2006) seorang Profesor non muslim yang ahli sejarah Islam dan bahasa arab mengajar di Universitas Edinburgh, dalam bukunya yang terbit tahun 1953 berjudul Mohammad at Mecca hal 52: Kesiapan Muhammad dalam menghadapi rintangan atas kepercayaannya dan ketinggian moral orang-orang yang beriman dan menjadikannya sebagai pemimpin serta keagungan keberhasilannya-  semua itu bagi yang memperdebatkan dan mengasumsikan bahwa dia berpura-pura jadi nabi akan malah mendapatkan masalah ketibang solusi. Lagipula tiada figur agung sepanjang sejarah yang begitu kurang dihargai di dunia barat sebagaimana Muhammad.  MAHATMA GANDHI, (1869)  dalamYoung India: “Saya ingin mengetahui sosok terbaik yang tanpa ragu telah tertanam dalam hati jutaan manusia, (adalah dia Muhammad). saya yakin bahwa Islam jaya di masa itu bukanlah karena pedang melainkan sosok sederhana dan rendah hati sang Nabi yang selalu menepati janji dan begitu berdedikasi pada sahabat dan pengikutnya, keberaniannya dan keyakinan penuhnya terhadap Tuhan dan misinya. Sungguh itulah yang meruntuhkan segala halangan dan mengundang pengikutnya, bukanlah pedang. Setelah saya selesai membaca jilid kedua dari sejarah sang Nabi, saya sangat sedih tiada kelanjutan karena masih ingin terus membaca kehidupannya yang luar biasa.” George Bernard Shaw (lahir 1856) pemenang nobel literatur abad itu berkata: Semestinya dia (Muhammad) dipanggil ‘penyelamat kemanusiaan’. Saya yakin bahwa jika seorang sepertinya menduduki puncak kepemimpinan dunia modern ini, maka dia akan berhasil menyelesaikan segala masalah sampai mampu mendatangkan perdamaian dan kebahagiaan yang selama ini diharapkan. Katanya juga; Nabi ini telah memberi makna baru bagi agama. Bukan sekedar definisi tetapi juga dimensi. Baginya agama bukan hanya aturan dogma dan doktrin ataupun ritual dan perayaan saja. Baginya agama adalah konsep hidup yang jauh lebih komprehensif.  Baginya agama adalah tata cara dan gaya hidup. Ideologi yang mampu menembus ruang dan waktu dan pergerakan yang selalu siap mengisi kebutuhan dasar manusia untuk selamanya. Jauh hari sebelum memasuki jenjang kenabian dia sudah menemukan masyarakat yang siap dilayaninya. Sebagaimana dia selalu membantu faqir miskin dan musafir. Dia diberi julukan al-Amiin (yang terpercaya) oleh kawan dan lawan. (dalam riset saya mengenai Muhammad) saya menemukan bahwa bahkan orang-orang arab yang belum siap masuk islam masih tetap suka menitipkan barang-barang berharganya pada Muhammad. Dia memberikan kemudahan bagi mereka yang kesusahan, mengembalikan hak mereka yang tidak diberikan hak, mengasuh anak yatim dan melindungi yang lemah dan yang teraniaya. Dia memberi wanita hak dan tempat yang selayaknya dalam masyarakat, meninggikan derajat mereka dari yang sebelumnya diperlakukan hanya seperti barang, serta membuat mereka terhormat bahkan bagi diri mereka sendiri. Hingga masa itu adalah pertama kalinya mereka diberikan hak berpendidikan, hak memiliki, hak mewariskan, hak sembahyang dan bahkan hak dalam berekspresi , memilih, dan berpendapat . Sungguh sejarah manusia gagal memberikan kehormatan pada wanita selayaknya sebagaimana yang Muhammad berikan terhadap mereka.  “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik dalam memperlakukan istrinya.” Perkataannya tersebut selalu akan menjadi pengingat lelaki kasar yang suka membelokkan makna ayat-ayat Qur’an demi kepentingan hasrat mereka.    Muhammad adalah guru agama, pembaru sosial, panutan moral, symbol organisasi, teman yang setia, pendamping yang nyaman, suami sejati, dan ayah yang mencintai. Semua itu menyatu dalam dirinya. Sedang perkataannya abadi selalu berkilau dan menyala.   Tidaklah berlebihan kata Bernard. Padahal ia seorang non muslim namun fitrahnya tetap dapat merasa bahwa sabda Rasul adalah abadi dan selalu menyala. Saya jadi teringatAnne Marie Schimmel seorang Professor asal Jerman (1922 – 2003) yang sangat terpandang dan menjadi jembatan Ilmu dan budaya Islam di barat. Dalam kata pengantar bukunya tahun 1997 yang berjudul Dreams of the Caliph dia berkata; “Waktu saya berusia tujuh tahun, saat membaca buku anak-anak, saya mendapati suatu kata-kata yang berbunyi ‘Manusia sedang tidur dan mereka akan bangun setelah mati’Sepuluh tahun kemudian saya baru mengetahui bahwa ternyata kata-kata itu berasal dari Nabi Muhammad. kata-kata tersebut memberi pengaruh yang begitu dalam pada diri saya sehingga saya selalu bertanya-tanya apakah benar bahwa kehidupan dunia ini hanya seperti mimpi..? dan seperti apakah kehidupan setelah manusia terbangunkan dari mimpi ini.. ? ” Mungkin juga tidak berlebihan jika saya ingin mengatakan bahwa sabda Nabi Muhammad tersebut dan lainnya yang ditemukan seorang Annemarie semenjak masa mudanya, mempunyai andil yang sebegitu dahsyat sampai ia tertarik memenuhi hidupnya dengan mempelajari ilmu Islam bahkan mendalami pelajaran irfani sufistik dan filsafat yang sebegitu pelik dan mendalam. Dia juga sampai bisa menguasai bahasa Arab, Urdu, Parsi, Sindh dan Turki. Menjadi guru besar di timur dan di barat. Karya-karyanya seperti Calligraphy and Islamic culture, The Mystery of Numbers, an Introduction to Islam, Islamic literature, dan banyak lagi lainnya termasuk yang menyelami puisi-puisi islami beserta para sufi dan penyair Islam termasyhur seperti maulawi Rumi, Iqbal, dan Nasir Khusraw. Buku-bukunya pun menjadi bahan pelajaran dan rujukan para ilmuwan yang ingin mengenal Islam dan budaya seni timur. Tentu tidak lupa karyanya di tahun 1985 tentang sosok yang paling memberi pengaruh besar terhadap dirinya hingga dia menyelam ke dalam samudra ilmu-ilmu islam, buku yang dia beri judul seakan sengaja diambil dari kalimat syahadat bagian kedua And Muhammad is His Messenger sekitar hampir 400 halaman yang tentu sebegitu banyak mengandung pernyataan dan analisanya yang diselimuti kekaguman terhadap Sang utusan Allah. Bahkan ketika dia mendapatkan penghargaan tinggi medali perdamaian tahun 1995 di Jerman dia memulai sambutannya dengan menyebut ayat kalimatun Tayyibah ka syajaratin tayyibah.., (kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertanam namun cabangnya sampai langit) yah seperti itulah pengaruh kalimat kebenaran murni dari sabda Nabi. Tidak lupa juga saat diinterview Televisi di bulan May 1995 dia pernah dengan berani membela rasa sakit umat Islam terhadap Salman Rushdie dan bisa memahami mengapa Imam Khomeini sebagai pemimpin revolusi Islam Iran secara resmi mengeluarkan fatwa hukuman mati terhadapnya. Dikarenakan itu banyak sekali penulis, orientalis, dan akademisi barat yang memprotes supaya Annemarie tidak mendapat penghargaan tersebut karena tiada pernyataannya secara lisan ataupun tulisan yang memuat kritikan keras terhadap Islam ataupun negara seperti Iran, namun President Roman Herzog tidak merubah keputusan karena Annemarie memang benar-benar layak untuk mendapat penghargaan. Thomas Carlyle (1795) penulis dan sejarawan terkenal asal Scotland dalam bukunya Heroes and Heroworship: “Bagaimana bisa seorang dengan pengaruh dirinya sendiri dapat mengubah suku-suku yang bermusuhan dan badui-badui perantauan menjadi masyarakat yang paling terpelajar dan terkuat dalam kurun waktu dua dekade (20 tahun) saja.” ‘Kesetaraan’, ‘persaudaraan’, dan ‘kebebasan’ adalah istilah-istilah menarik yang menjadi pengaruh lahirnya revolusi Perancis, namun sosok yang sebenarnya layak mendapat penghargaan untuk semua itu adalah bapak Revolusi sosial yaitu Muhammad yang telah membebaskan manusia dari perbudakan dan agama takhayul. Dialah sosok pertama yang mendeklarasikan kesetaraan dan persaudaraan sesama manusia.”     Bukan hanya fokus dalam mengajar agama namun juga pada prakteknya. Sahabat istimewanya ada yang bekas budak hitam bernama Bilal, dan ada Letnan kepercayaannya seorang asal Iran bernama Salman, masing-masing datang dari bangsa, budaya dan bahasa yang berbeda namun di hadapan gurunya mereka semua adalah sahabat yang setara satu sama lainnya. Warna dan negara bukanlah penghalang di jalan revolusi Muhammad dalam membina persaudaraan. Nabi revolusioner ini adalah yang pertama menghilangkan kelas dan kasta dalam membina masyarakat yang setara dalam persaudaraan.  Dia tidak membedakan manusia menurut kelas ataupun warna sebagaimana dia tidak melihat sungai dan gunung sebagai pembeda manusia. Dia adalah yang untuk pertama kalianya memberikan konsep manusia yang bersatu, yaitu keluarga manusia anak-anak Adam. Dan al-Qur’an pun tegas menyebut hal itu, “Wahai manusia, Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki dan wanita.” (49:13). Muhammad mempercayai kemuliaan manusia bukan dari kepemilikan atau tahtanya, dan bukan dari bangsa atau negaranya. Dalam  ceramahnya di masa akhir hidupnya dia berkata, “ Tiada keistimewaan bagi arab atas selainnya, ataupun non arab atas arab, ataupun bagi yang putih atas yang hitam, dan yang hitam atas yang putih, keistimewaannya ada pada ketakwaannya kepada Allah.”  jadi hanya kebenaranlah yang menjadi dasar menghukum seseorang dan bukan tempat atau keturunan. Sungguh dia telah memberikan dunia tolok ukur baru dalam menilai mana benar dan salah, mana baik dan buruk. “Bukanlah kemulian Anda mengarah ke timur atau ke barat” kata Qur’aan, namun berlaku baik dan hidup dengan kebenaran itulah yang menghasilkan kwalitas kemuliaan, cinta, rahmat, keadilan, kehormatan, dan kesucian.     Dalam bidang Ekonomi, utusan Tuhan ini telah datang dengan konsep surgawi untuk aturan economi dunia baru! Suatu aturan yang mengharamkan monopoli dan penimbunan sehingga kekayaan tidak terfokus pada segelintir saja. Semua sumber daya dan penghasilan dapat dinikmati oleh setiap orang tanpa tabzir. Merealisasikan sistem perbankan tanpa bunga di mana saling berbagi menjadi natural formatnya, dan tiada pihak yang harus dirugikan menjadi dasar prinsipnya.   Dalam aturan ekonomi Muhammad perdagangan pribadi dibolehkan saja tetapi maslahat dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Kehebatan Pemikiran Muhammad untuk kesejahteraan sosial termasuk dalam bidang ekonomi bermuara pada keluasan aturan keadilan dan persaman yang mana setelahnya tiada usaha pemimpin individual atau sosialis atau komunis yang bahkan dapat mendekatinya. Penekanan Muhammad dalam memimpin ‘kesinambungan hidup’ ditekankan pada  setiap anggota masyarakat supaya dapat menjadi pelindung satu sama lain. Dalam masyarakat Muhammad, minoritas non muslim dipanggil ‘dzimmi’  yaitu ‘orang-orang ahlul kitab yang dilindungi oleh Allah dan Nabi-Nya’ yang mana haknya harus digaransikan oleh negara dan masyarakat, sebagaimana sang nabi berulang kali memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak berbuat salah terhadap mereka.  Begitulah masyarakat Islam dimana minoritas bukan hanya mendapatkan perilaku adil tetapi lebih. Dalam bidang politik Muhammad telah menghadirkan revolusi yang mengguncangkan dunia. Sebagaimana dalam perubahan sejarah manusia kita susah mendapatkan sosok selainnya yang begitu bersungguh menekankan pendidikan.  Sebagai ketua negara Islam pertama dia telah mewajibkan pendidikan untuk semua baik pria maupun wanita. Dia telah deklarasikan kewajiban itu langsung semenjak berdiri daulatnya di kota Madinah. Kemudian di tahun kedua pasal UUD itu dilaksanakan bahkan dengan pengawasan aparat negara yang sedang berkembang itu. Sementara di saat yang sama dia juga memberi peringatan kepada masyarakatnya untuk menjauhi pengetahuan yang tidak berguna. Yakni seperti realis yang meminta masyarakatnya untuk membedakan yang inti dari yang tidak, atau yang nyata dari bayangan. Dia meminta kita untuk mengambil hikmah dari mana saja bahkan memberi nasihat bahwa pengetahuan adalah harta yang hilang dan hendaknya setiap orang yang beriman mencari dari sumber-sumbernya. Kontribusi lainnya adalah bahwa sang Nabi tidak menutup dirinya di tempat yang tinggi sehingga sehingga dia tidak dapat diraih oleh orang-orang. Dia selalu menyatakan bahwa dirinya adalah manusia “seperti kalian”. Sungguh manusia utusan ini datang dari manusia yang baik-baik sepanjang masa semua orang dari manca negara memberi kesaksian akan hal itu. Iya dia adalah manusia. Manusia di tengah manusia, pemimpin manusia, pewaris manusia, panutan manusia dan contoh untuk semua dan selamanya! Saya mencintai Muhammad karena wataknya yang sejati tidak berpura-pura dan berbicara dengan kejujuran yang nyata sebagaimana suratnya kepada Kaisar Roma dan Kisra Persia mengajak mereka untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan demi kehidupan dunia dan akhirat.

Monday, 16 February 2015

ACTION 2015 Participant, 16 FEBRUARI 2014


SEKOLAH  MENENGAH  SAINS MUZAFFAR SYAH - MELAKA MALAYSIA

SEKOLAH TUN FATIMAH  - JOHOR MALAYSIA
Image result for tun fatimah logo

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BOGOR


GLOBAL ISLAMIC SCHOOL


MADARASAH MUALLIMIN YOGYAKARTA


SMAN 1 BOGOR

BAIT QURANY


SMP Fajrussalam
SMA Fajrussalam
Az-Zikra
Al-Waha



ALTAQWA COLLEGE COMPETITION (ACTION) 2015

ACTION 2015

click to see the competitions!

Call us for more info:
Funding and Sponsors: (Ovie) +62 813 1835 2418
Registration: (Melinda) and (Vivi) +62 896 2861 7319

E-mail: helloaction7@gmail.com


SECONDARY

FUTSAL (Year 7 – 9)
SPEECH (age 13 – 16)
DEBATE (Year 7 – 9)
TAHFIDZ (age 13 – 16)
BEATBOX/ACAPELA (Year 7 – 12)
SCRABBLE (Year 10 – 12)
SCIENCE (LCT IPA)  (Year 7 – 9)

PRIMARY

2ZuEU81418886563Bu8cFV1418886316        
oLGax21418886407
Grade 1 – 3                                         Grade 3 – 6                                           Grade 4 – 6

PRE-SCHOOL

Bu8cFV1418886316

School Profile - Altaqwa College Indonesia



Introduction


YIISI - Yayasan International Islamic School of Indonesia (Al-Taqwa College) is a state-of- the-art college perched on a hill of Hambalang that offers 180-degree views to the distant horizon, about an
hour from Jakarta, commencing in July 2008.

It is an affiliated member of The Islamic Schools of Victoria, Al-Taqwa College, Melbourne, Australia, which has over 25 years of experience educating Prep to Year 12 with a student population of 1,200.

It is the aim of the school that students should be challenged and offered success in a worthwhile learning environment and given the chnace to take increasing responsibility for their education. This envolves holding high expectations of eah students potential, the maintenance of a disciplined working atmosphere and the fostering and rewarding of students effort.

The greatest gift a parent can give to their child is quality education. Education is essential, as it is one of the very few things in life, which can be carried wiht a child right through their lifetime.
Students are encouraged to remeber the verse ‘Oh Allah Advance me in my knowledge’, so that they acn set high Islamic goals and strengthen their will to learn.

A. HISTORY


sentul3The Yayasan International Islamic Schools of Indonesia is an affiliation to the Islamic Schools of Victoria (Werribee College) Inc. which was established by a group of Muslims of various nationalities through an Islamic Trust Fund in 1986. The Islamic Trust Fund assisted the establishment of this college, which was eventually opened 15 July 2008. Since 2008 until present, Alhamdulillah we have grown consistently every year. We employ over thirty people, educate students with also providing scholarships for excellence, moreover, contribute in sharing with the neighborhood village during Ramahan and Ied Qurban yearly.

The purpose of the establishment of Yayasan International Islamic Schools of Indonesia was to give an opportunity for parents to allow their children to obtain an International curriculum and certification from Primary to Secondary. The college is a springboard for students to continue their tertiary education both locally and overseas.

We believe that education is important regardless of race, nationality or gender – all curriculum areas and their implementation are evenly taught as each students is an individual and should have a curriculum created to suit their skills and needs.

The school at Hambalang has the land of 10 hectares and has currently built up to only approx. 2500m2. It has been a great effort for Omar Hallak and his team in the school to council to maintain the cost in funding the school. Up to 2013, the school council from Melbourne have been continuously subsiding in funding the school at Hambalng – Sentul. However, since they have a strong intention in developing the quality of the Indonesia Muslim and are always optimist, they never stop to support the school.

B. COLLEGE MANAGEMENT AND OWNERSHIP


The Islamic Trust


The Islamic Trust Fund of Victoria, ITFV has been established in Australia since 1984 by a group of Muslims of various Nationalities and based in Melbourne, Australia and one of the top school in Victoria. It’s aim is to provide education and learning experiences which are guided by principals of
Islam. The need to establish a school (Grades K-12) with an integrated Islamic curriculum is thus a logical and natural extension of such a university which will prepare young minds, from the early state of their development, to see Islam as their source of inspiration and guidance in all aspects of their lives.

Objectives of the Trust


The mission of the Islamic Trust aims to spread the religion of Islam through its work of establishing schools, institutions of higher learning, residential area that is organised in accordance to Islamic Principles. In addition to the above, the Trustees organize educational seminars, youth camps and other programs with the objective of providing a sound knowledge and experience in Islam.

The trustees are:
1 Sheikh Omar Hallak (Chairman and Principal of Al-Taqwa College)
2 Mohammad Hallak (Chirman)
3 Yousef Hussein (school Imam)
4 Roshan Ali (Retired Engineer)
5 Hussam Hallak (Property manager)

Activities of the Trust


The Trust has adopted the practice of carrying out its activities as separate, independent and autonomous operations that are designed to utilize its assets for the achievement of its objectives.

C. PRIMARY OBJECTIVES


Vision:

The International Islamic Schools of Indonesia (Al-Taqwa College) is committed to be the leading learning and teaching for the communities in Indonesia locally and overseas. It balances a challenging curriculum, diverse activities and Islamic teaching according to Qur’an and Sunnah (exemplaries
from Prophet Muhammad SAW).

Mission:

The International Islamic Schools of Indonesia (Al-Taqwa College) aims to produce good reflective self-directed learners who have problem-solving skills and critical thinking abilities. It is also a place where the individuality of each person is recognised and reflected in the College’s curriculum diversity, flexibility, diverse teaching strategies and student centered processes. The College creates a school environment that instills in students love and obedience to Allah (s.w.t.) in accordance with the sayings and deeds of the Prophet Muhammad (s.a.w.), and enables them to benefit from the teachings of the Holy Al-Quran and the Sunnah of the Prophet Mohammad (may peace be upon him).

We are also committed to be an Independent Learning Centre accessible to most Muslim residents living in the area. The core of our mission is to promote, develop and encourage educational excellence as well as nurture leadership quality for all students. Our mission is also to make the school as one of the best and leading International Islamic schools, with safe and caring environment, guided by the Islamic principles.

The International Islamic Schools of Indonesia (Al-Taqwa College) is an international school where students will complete the final Year 12 which qualifies them for tertiary education globally. It opens doors for students to study in Australia and allows parents to benchmark their child’s performance
against the standard of Australian schools.

Fundamental Principles

image description
1. All people are equal and there must be no distinctions based on colour, race, religion or sex.
2. There must be respect for others – for their opinions, their feelings, their property, their physical well-being, their right to enjoy life without interference and their right to learn.
3. The needs of the individual are paramount. 
4. Although humans are part of the goodness of Allah’s creation, human nature makes it difficult to always choose the good and thus young people need to be guided, led and taught.
5. Young people are called to be active learners and should be encouraged to keep striving until they have achieved the best of which they are capable.
6. Young people need to be equipped with the social skills needed to live in harmony and to cooperate and compete according to acceptable societal rules and norms.
7. The richness of the Islamic tradition and teaching inform the direction and operation of the College within the Indonesian context.


Objectives

image description
Stemming from its commitment to achieving excellence in Islamic inclusive education, the College will:

1. Provide a high quality inclusive and integrated deduction for all children that develop their talents and capabilities to full potential and is relevant to the social, cultural and economic needs of the College’s Islamic community and to the nation as a whole.
2. Produce graduates who are proud to be Indonesian Muslims.
3. Enable all students to achieve high standards of learning and to develop self-esteem, optimism, respect for others, and achieve personal excellence.
4. Provide equal access for all students including those with disabilities, to the educational opportunities provided by the College and provide for students with special learning needs.
5. Provide students with the skills, knowledge and competencies needed for students to have maximum flexibility and adaptability in their future post-school learning, employment and other aspects of life.
6. Provide a foundation for further education and training through the generation of a love of learning and the development of a positive attitude towards life-long learning.
7. Provide students with an understanding of and respect for the Islamic cultural heritage as well as for the particular cultural background of Indonesian ethnic groups and for other cultures.
8. Develop knowledge, skills, attitudes and values that will enable students to participate as active and informed citizens in Indonesian society and to contribute to making the world a better place.
9. Provide for the physical development and personal health and fitness of students and for the creative use of leisure time.
10. Provide students with an appreciation of the nature and place of work in our society, opportunities to develop good work practices and a respect for the rights of others in the work place.

D. CURRICULUM


The College aims to empower students’ development through a unique and integrated Curriculum of Cambridge, AusVELS and the national curriculum in Indonesia. The College prepares local students for a global education and entrance to the best universities in the world. The Al-Taqwa College Indonesia provides the students with a sound foundation in literacy, numeracy, social and environmental education and religion. The Key Learning Area/Subjects taught are as the following:
English, Mathematics, Science, ICT, Language Other Than English (LOTE) Arabic and Bahasa Indonesia, Social Studies, Physical Education and Health, Islamic Studies, Art, and Indonesian Citizenship. All the subjects are delivered in English, except for Bahasa Indonesia and Indonesian Citizenship.

E. ENROLLMENT

Open Enrollment from:
 Upper Primary Level (Grade 1-6)
 Middle Secondary (Grade 7-12)

Our graduates will have a life skill of curriculum accepted worldwide, moreover with a sound Islamic foundation. Students recite the Holy Qur’an every morning, pray Dhuha during recess, pray Dzuhur and Ashr in congregation (jamaah), dress and act Islamically.

F. FACILITIES

 Spacious Classrooms (max. 22 students/class)
 IT Lab.
 Science Lab
 Library
 Spacious Canteen
 Boarding Room
 Sports field
 Musholla
 School Bus Feeder (From Bogor and Sentul area)
 Seminar Hall (Capacity up to 80 people)
 Paddy Fields and Bush walking tracks (outdoor activities)
 Mountain View and Fresh Air

The College grounds have been designed to maximize the feeling of wide-open spaces, and include excellent outdoor in a fresh and clean air environment. These world-class facilities will enable students and teachers to learn, teach in comfort and safety guided by Islamic principles, values and practices

G. SCHOOL PROGRAM

 Our yearly academic calendar starts at the end of January until December
 Students go to school from 07.30 a.m. – 03.00 p.m.
 Islamic values are integrated within the daily schedule; students start the day by reciting the Holy Qur’an, praying dhuha during recess, praying dzhuhur and Ashr congregationally, etc.
 The learning system focuses on the students (student-centered learning)
 Leadership and public speaking skills are continously trained through subject presentations and delivering speeches after dzhuhur prayer. Students also plant and harvest rice at least once a year.
 Yearly competition and seminar are held (internal – external) to unite the surrounding schools.
 Students are exposed to nature. They involve in planting, harvesting and other enviromental activities.
 Weekly english tutor is given to the youth of Hambalang Village to improve the quality of human resource, as a part of our community development program.
 Boarding program is to accomodate students activity during their stay at school (Monday-Friday). After school hours, boarding students are engaged with Islamic activities (the learning of Qur’an, hadits, Fiqih, etc) and physical activities (martial art, swimming, etc)

H. SCHOLARSHIP PROGRAM

As a part of our community development program, we currently award 6 (six) students for scholarship at our college. They are those who are less fortunate in financial but are intelligent. We see this as a future potential for the nation and expect them to be the best Islamic Leaders in the coming days. Therefore, we also open the invitation for those who would also like to contribute in this program so that we can educate more young generation Islamically.

OUR OPEN INVITATION

If you wish to participate in developing this school, our office would be delighted to hear from you. Your contributions, views, comments and recommendations will be taken into consideration whilst still in the progressing stages.

If you would like to know more about current developments of the school or any specific information, you are also most welcome to contact us to discuss any matters in detail.
We pray to Allah and request your prayers too, for the successful realisation of this project, InshaAllah.

”…And with the help of Allah, comes success and guidance”.

Our Contact Address:
The International Islamic Schools of Indonesia (Al-Taqwa College)
Kampung Hambalang RT005/02, Citeureup, Bogor
Indonesia

Contact Person:
1. College Principal, Br. Omar S Hallak
Telephone: +61 412111752
Email: ohallak@wicv.net
Homepage: httl:/www.wicv.net
2. Deputy Principal for Indonesia, Sis. Muslimah
Telephone: 62-21 33780816 or 085781555963
Email: muslimahtri@yahoo.com

Thursday, 5 February 2015

IGCSE Algebra - Simultaneous Equation, Inequalities, Completing Square Slide

A. Simultaneous Equation



B. Inequalities



C. Completing Square Slide