Ibnu Abbas—radhiyallahu ‘anhuma,
semoga Allah meridhai keduanya—berkata: “Allah menjamin bagi siapa saja
yang membaca al-Qur’an dan mengamalkan isinya, bahwa ia tidak akan
tersesat di dunia, dan tidak akan celaka di akhirat.” Kemudian ia
membaca firman Allah ini:
)فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ
هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى* وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ
لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى * قَالَ
رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنتُ بَصِيراً * قَالَ كَذَلِكَ
أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنسَى(
“Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa
yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta. Berkatalah ia: ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau
menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah
seorang yang melihat?’ Allah berfirman: ‘Demikianlah, telah datang
kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada
hari ini kamupun dilupakan.” (QS. Thaha [20] : 123-126). [Ma’âlim fi as-Sulûk wa Tazkiyah an-Nufûs, Petunjuk Tingkah Laku dan Pembersih Jiwa]
0 comments:
Post a Comment