Tuesday, 19 November 2013

Kebebasan dan Kesuksesan Sejati

Ketaatan adalah naluri (gharîzah) dalam jiwa manusia. Jika seorang hamba tidak menyalurkan nalurinya kepada Allah SWT, maka dipastikan ia menyalurkannya kepada selain Allah. Seorang penyembah dunia adalah orang-orang yang melarikan diri dari kebebasan ketaatan kepada Allah menuju ketergantungan dan ketaatan kepada manusia. Sehingga, apabila mereka diusir oleh tuannya, maka mereka akan mencari tuan yang lain, karena di dalam jiwa mereka ada kebutuhan mendesak pada perbudakan dan ketergantungan, karena naluri ketaatan yang ada di dalam dirinya berubah menjadi rasa ketundukan yang harus dipuaskan. Sehingga apabila tidak ada seseorang yang memperbudak mereka, maka diri mereka merasa haus akan perbudakan, dan melemparkan diri mereka pada kerusakan yang dengannya mereka mencari serta menanti isyarat dari jari seorang tuan untuk mereka sembah. Adapun para penyembah Allah (ibâd ar-rahman), maka mereka telah membebaskan diri mereka dari semua belenggu dunia, dan mereka tidak pernah merasa puas kecuali dengan ketaatan kepada Allah. Dengan demikian, mereka ini pantas mendapatkan kemuliaan seperti yang Allah firmankan:
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لاَ يَعْلَمُونَ
Kemuliaan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.” (TQS. Al-Munafiqun [63] : 8).

0 comments: